Untukaplikasi maka, setiap 1 Liter pupuk cair ajinomoto dilarutkan kembali pada 2 Liter air, lalu aduk rata, dan kemudian disiramkan tepat pada akar tanaman cabe; Untuk aplikasi sebaiknya 200 ML/tanaman; Jika pupuk cair MSG ini habis, maka bisa dibuat secara berulang sesuai kebutuhan; Rekomendasi: sebaiknya pupuk cair ajinomoto ini diberikan saat tanaman akan berbunga dan pada saat berbuah agar hasilnya lebih efektif.
Pertanian organik berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan dan masa depan kehidupan manusia. Pertanian organik juga menjamin keberlanjutan agroekosistem dan mata pencaharian petani sebagai pelaku pertanian. Sumber daya lokal digunakan dengan cara nutrisi, biomassa, dan energi dapat dikurangi untuk mencegah kontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis dan dosis pupuk organik cair yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kubis. Penelitian ini dilakukan di KP Berastagi, dengan jenis tanah andisol dan ketinggian m dpl pada bulan Maret - Desember 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial acak dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah jenis pupuk organik cair LOF kelinci Kirinyuh dan kelinci. Faktor kedua adalah dosis pupuk organik cair LOF 0; 10 ml / l air, 20 ml / l air dan 30 ml / l air. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian LOF kirinyuh dan kelinci dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kubis. Pemberian LOF kirinyuh dengan dosis 20 ml / l air dapat meningkatkan berat tanaman. Pemberian LOF kelinci dengan dosis 10 ml / l air dapat meningkatkan diameter tanaman. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... 1 mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah bervariasi tergantung bahan asal, 2 menyediakan unsur hara secara lambat slow release dan dalam jumlah yang terbatas, dan 3 mempunyai fungsi utama memperbaiki kesuburan dan kesehatan tanah Marpaung, 2017. ...... Dosis pupuk organik cair MOL 15 cc/pot menghasilkan rata-rata jumlah daun tertinggi pada umur 14, 21 dan 28 HST dan Pada dosis pupuk organik cair MOL 15 cc/pot mempunyai kandungan unsur hara lebih banyak yang memacu pertumbuhan khususnya tinggi tanaman sehingga tangkai-tangkai daun yang terbentuk juga lebih banyak Marpaung, 2017;Sarif et al., 2015. ...Edy KustianiSaptorini SaptoriniTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi media dan dosis pupuk organik cair yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman sawi daging. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL diulang tiga kali. Rancangan perlakuan faktorial dengan dua faktor dan masing – masing tiga taraf. Faktor pertama adalah komposisi midia M. Uji taraf menggunakan BNT 5%. Tidak terjadi interaksi yang nyata antara komposisi media dan dosis pupuk organik cair Mikroorganisme Lokal MOL terhadap semua parameter yang diamati. Perlakuan komposisi media berpengaruh nyata dan sangat nyata pada rata-rata tinggi 5tanaman umur 14, 21 dan 28 HST. Pada pengamatan luas daun, komposisi media M berpengaruh nyata dan sangat nyata. Komposisi media berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap rata-rata berat basah tanaman, berat kering tanaman, berat basah akar dan berat kering akar. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan unsur hara pada kompos yang tetiinggi. Perlakuan dosis pupuk organik cair MOL berpengaruh nyata dan sangat nyata pada rata-rata tinggi tanaman umur 14 dan 28 hari setelah tanam. Perlakuan dosis pupuk organik cair MOL berpengaruh nyata pada jumlah daun umur 14, 21 dan 28 HST. begitu juga pada pengamatan luas daun. Perlakuan dosis pupuk organik cair MOL berbeda nyata dan sangat nyata terhadap berat basah tanaman, berat kering tanaman. dan yang terbaik adalah pada pelakuan 15 cc/pot karena mempunyai kandungan hara tertinggi. Perlakuan terbaik adalah pada faktor komposisi media kompos sekam 11 dan dosis pupuk organik cair mikroorganisme lokal MOL 15 cc/ Kunci Pupuk Organik Cair, Sawi daging.... Pupuk organik dapat berbentuk padat dan juga berbentuk cair. Pupuk organik cair mempunyai banyak manfaat diantaranya mempercepat pembentukan klorofil pada daun dan mempercepat pembentukan bintil akar pada tanaman polong-polongan yang dapat meningkatkan kemampuan fotosintesis pada tanaman dan pengikatan unsur nitrogen dari udara, dan beberapa manfaat lain pada tanaman Marpaung, 2018. Hal ini juga didukung oleh penelitian mengenai kegunaan dari pupuk organik cair yang manfaatnya cepat bereaksi karena unsur-unsur didalamnya sudah terurai Ginting, 2023. ... Putra Hidayat TelaumbanuaBetzy Victor TelaumbanuaNatalia Kristiani LaseRidho Victory NazaraSpinach is one of the most important needs for humans, but spinach production in Indonesia has decreased from year to year, so it needs improvement in terms of cultivation technology. The purpose of this study was to analyze the interaction between varieties of spinach and the dose of organic seaweed fertilizer on spinach production; analyzed the dose of organic seaweed fertilizer on spinach production and analyzed the effect of spinach varieties on spinach production. This study was arranged in a factorial randomized block design RBD, which consisted of two factors, the first factor was the variety of spinach b which consisted of two levels, namely green spinach variety Giti Hijau b1 and red spinach variety Giti Merah b2, the second factor is the dose of organic fertilizer d which consists of 4 levels, namely control d0, 2 mL/L water d1, 3 mL/L water d2, 4 mL/L water d3. The treatment was divided into 3 blocks as repetition. Data analysis used ANOVA and follow-up test with a DMRT level of 5%. The results showed that the variety of spinach had a significant effect on plant height from 3 to 5 WAP, the number of leaves at 2 WAP and 3 WAP, and the fresh weight of spinach. Fertilizer dosage did not significantly affect plant height, number of leaves, root length, fresh weight, and dry weight of plants . There was no interaction between spinach varieties and doses of organic seaweed fertilizer on all growth parameters and production of spinach.... The use of natural materials can support the process of preserving orchids by using them as fertilizers. Natural materials that can be found include livestock manure, rotting vegetables, straw, and so on Marpaung 2017. Liquid Organic Fertilizer POC is a liquid fertilizer produced from natural ingredients. ...Cymbidium ensifolium is a terrestrial orchid. Exploitation of orchids in nature causes extinction, so conversation efforts are needed, one of that efforts is ex situ conversation. The cultivation process is adapted by natural conditions, using natural material. One of organic fertilizers is liquid organic fertilizers based on coconut water and rice washing water. This research aims to studied the effect of applying liquid organic fertilizer POC made from coconut water and rice washing water with different concentration for growth of Cymbidiun ensifolium. This study was conducted from November 2021 to February 2022 was experimental garden used randomized block design with one factor and the concentration of POC is 0%, 15% and 30%. The method that used is ex situ, planting using polybags with soil medium husk husk hairy = 111 and mycoryza 5 gr. Result of ANOVA and DMRT anlysis showed that POC from coconut water and rice washing water had an effect on growth of Cymbidium ensifolium. concentration 30% of liquid organic fertilizer is optimal for shoot length, length and width leaf. The novelty of this research is use combination of coconut water and rice washing water as the basic ingredients for making fertilizer.... Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat di antaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dariudara, dapat meningkatkan vigor tanaman, sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca, dan serangan pathogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah,serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah A. E. Marpaung, 2017;Mappanganro, Kiramang, & Kurniawan, 2019. ...Anis SholihahMuchtar Abdul LatifRizaldi Al AyubiDhea Alief RahmasariPOC pupuk organik cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair dan dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Teknologi pembuatan POC sendiri kurang dikuasai petani, sehingga kelompok KKN 46 berinisiatif perlu melakukan pelatihan pembuatan POC bagi petani di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang dengan memanfaatkan tanaman paitan. Tanaman paitan sendiri di desa Glanggang dianggap gulma oleh masyarakat setempat yang tumbuh liar dan berlimpah di desa tersebut. Disamping memanfaatkan tanaman liar tujuan dari pembuatan POC ini adalah untuk mengurangi kebiasaan petani desa Glanggang dalam penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik cair ramah lingkungan. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa tahapan; tahap pertama yaitu survey lokasi tanaman paitan yang tumbuh liar dan berlimpah, tahap kedua berkoordinasi dengan ketua kelompok tani “Dewi Sri” di desa Glanggang, tahap ketiga persiapan pelaksanaan pelatihan dan tahap terakhir yaitu tahap keempat adalah pelaksanaan kegiatan pembuatan POC.... Liquid organic fertilizers can also increase the growth and production of mustard plants [8] [9], tomatoes [10] [11], soybeans [12], sweet corn [13], scallions [14]. The provision of liquid organic fertilizer from kirinyu and rabbit manure can increase cabbage growth and production [15]. Provision of liquid organic fertilizer from rabbit manure as the raw material can increase tuber weight per plant output per plot and tuber length compared without LOF on carrots [16]. ... Agustina E MarpaungBina Beru KaroS BarusUsing organic materials as fertilizer has contributed a lot to protecting the environment and the future of human life through sustainable agriculture. Local resources are used in such a way that synthetic nutrients can be reduced as low as possible. This study aims to determine the effect of liquid organic fertilizer LOF on cabbage yield with inorganic fertilizers' efficiency. The research was conducted in Berastagi experimental farm, Karo regency, with the soil type and altitude of 1,340 m asl, which began from July - September 2018. The design used was a randomized block design consisting of 16 treatments with three replication. The treatments tested were A. Without inorganic fertilizer + LOF 1, B. 25% inorganic fertilizer + LOF 1, C. 50% inorganic fertilizer + LOF 1, D. 75% inorganic fertilizer + LOF 1, E. 100% inorganic fertilizer + LOF 1, F. Without inorganic fertilizer + LOF 2, G. 25% inorganic fertilizer + LOF 2, H. 50% inorganic fertilizer + LOF 2, I. 75% inorganic fertilizer + LOF 2, J. 100% Inorganic Fertilizer + LOF 2, K. Without inorganic fertilizers + LOF 3, L. 25% inorganic Fertilizer + LOF 3, M. 50% inorganic Fertilizer + LOF 3, N. 75% inorganic Fertilizer + LOF 3, O. 100% Inorganic Fertilizer + LOF 3, P. 100% Inorganic Fertilizer + without LOF Control. The results showed that, in general, the application of liquid organic fertilizer for rabbit urine, fish fertilizer, and fish teillation could stimulate the growth and yield of cabbage better than inorganic fertilizers. Applicationthe liquid organic fertilizer can increase theheight growth of cabbage was - plant diameter was - crop weight per plant was - production per plot was – and the crop ratio of - compared to the use of inorganic fertilizers.... Pupuk organik cair dengan sebutan nama lain pupuk organik nabati yang berasal dari tanaman nabati seperti umbi-umbian, tanaman kacangkacangan, buah-buahan dan tanaman lainnya kemudian diproses dengan secara fermentasi karena peran enzimitis Juhaeti & Lestari, 2016;Kustiani, 2018. Pupuk organik cair diperlukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro oleh dalm tanah yang terbatas Hadisuwito, 2007;Marpaung, 2017;Junaidi & Moeljanto, 2019. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mmengoptimasi pengaruh interaksi antara komposisi media tanam dan dosis POC terhadap pertumbuhan bibit kakao. ...Hendri Cahyo NugrohoBambang Dwi MoeljantoSupandji Rasyadan ProbojatiThis study aimed to determine the interaction between the composition of growing media and liquid organic fertilizer LOF dose on the initial growth of cocoa seedlings. The research method used was a two-factor Completely Randomized Design RAL and three replications. The research implementation consisted of seed preparation, planting media preparation, LOF preparation, planting, observation. Data analysis used analysis of variance to test whether there was an effect of treatment on cacao seed germination at an error rate of 5%. The results showed a significant interaction between the combination of treatment composition of planting media and dose of LOF on the number of leaves aged 14 days after planting DAP, 21 DAP, and 28 DAP. The best indication presented by the combination of treatment with a mixture of soil composition and chicken manure and a dose of 30 ml per plant of LOF M2D3 treatment. Treatment of planting media composition showed significant differences in plant height at all ages of observation, the number of leaves at 35 DAP, stem diameter at 28 and 35 DAP, and wet and dry weight per plant at 35 DAP. The dose treatment of LOF showed significant differences in plant height at the observational age of 14, 21, 28, and 35 DAP, the number of leaves at 35 DAP, stem diameter at 21, 28, and 35 DAP, wet and dry weight per plant at 35 DAP. The best results were shown by the composition of the M2 growing media and the 30 ml per plant D3 dose of LOF. All the observation parameters separately were the best Dilo FarenzaThis study aims to determine the influence of interaction, composition, concentration of planting media and the best liquid organic fertilizer on the growth and yield of red lettuce plants. This study used a randomized design of factorial groups. The first factor is M1 soil chicken manure 1 1, soil M2 chicken manure husk charcoal 1 1 1 and soil chicken manure sand 1 1 1. The second factor of NASA POC is 0 ml/liter of water, 2ml/liter of water, 4 ml/liter of water, 6ml/liter of water. The results showed that there were significant interactions in the treatment of planting media composition and NASA POC concentrations on plant height, number of leaves, total weight of fresh plants and consumption weight at harvest. The best treatment is the composition of the soil growing medium chicken manure husk charcoal 1 1 1 with a NASA POC concentration of 4 ml / liter of FebriyonoAffiatin RahmahGulma siam memiliki potensi untuk dijadikan pupuk kompos yang dapat digunakan pada tanaman selada di tanah ultisol. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan kompos gulma siam di tanah ultisol dan menentuka dosis terbaik untuk pertumbuhan tanaman selada di tanah ultisol. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap. Perlakuan yang dicoba adalah jenis pupuk kompos P1 danP2, kemudian dosis yang digunakan D0, D1, D2, dan D3. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar akar, bobot kering akar, total panjang akar, luas daun, laju asimilasi bersih dan laju pertumbuhan tanaman. Dari hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa tanaman selada tumbuh baik di tanah ultisol dengan pupuk gulma siam, dosis D2 adalah dosis terbaik untuk pertumbuhan tanaman selada di tanah kunci kompos gulma siam, selada, ultisolAR GustaM. SameTo meet the needs of nutrients for plants, it is done by giving appropriate fertilizer with the correct dose so that the growth of pepper plants as a source of seeds is expected to increase. Research on the Effect of Organic Fertilizer and NPK on the Growth of Pepper Mother Plants aims to stimulate the vegetative growth of pepper mother plants. The research was carried out in the Nursery and Analysis Laboratory of the Lampung State Polytechnic from May to October 2021. The treatments were arranged in a factorial design in a randomized block design. The first factor is the application of organic fertilizer in the form of cow dung manure which consists of three levels, namely K0 = giving cow manure 0 kg ⁻¹ plant, K1 = giving cow manure kg ⁻¹ plant, and K2 = giving cow manure 5 kg ⁻¹ plant. The second factor is the four levels of NPK Mutiara fertilizer, namely M0 = giving NPK Mutiara 0 g ⁻¹ plant, Ml = giving NPK Mutiara 2 g ⁻¹ plant, M2 = giving NPK Mutiara 4 g ⁻¹ plant, and M3 = giving NPK Mutiara 6 g ⁻¹ plant. Each treatment was repeated three times, so that 36 experimental units were obtained. In each experimental unit, there were two pepper mother plants that were used as samples. The results showed that the application of cow manure 5 kg ⁻¹ pepper mother plant had a significant effect on the number of primary branches, the application of NPK Mutiara 6 g ⁻¹ plants had a significant effect on the number of primary branches, and there was an interaction between cow manure 5 kg ⁻¹ plants and NPK Pearl 6 g ⁻¹ plants had a significant effect on the height of the pepper mother JunaidiBambang Dwi MoeljantoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan dosis pupuk organic cair POC yang digunakan akan menghasilkan produksi dan pertumbuhan tomat yang tidak sama pula. Hipotesisnya yakni perbedaan perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair akan berpengaruh nyata terhadap produksi dan pertumbuhan tomat. Penelitian ini dilakukan dibawah rumah plastik dengan menggunakan polibag untuk tempat media tanam, sehingga lingkungan dapat dibuat homogen. Oleh karena itu rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Macam-macam dosis POC yang dicoba dalam penelitian ini adalah D0 Dosis 0 ml tanpa POC; D1 Dosis 5 ml / tanaman; D2 Dosis 10 ml / tanaman; D3 Dosis 15 ml / tanaman; D4 Dosis 20 ml / tanaman; D5 Dosis 25 ml / tanaman. Dari keenam dosis POC ini masing-masing diulang 4 kali, dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 tanaman dalam polibag Duplo. Hasil pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dosis POC. Bila terjadi perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berbeda nyata dilakukan pengijian dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT 5%. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Bahwa pemberian dosis POC dari bahan baku sampah dapur berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi Kunci POC, Beru Karo Agustina E MarpaungLeek is one type of leaf vegetable that is commonly used for cooking vegetables or seasonings. Currently, it founded some problem in leek cultivation, including the production is low because the fertilization is not appropriate. The type and dosage of fertilizer can contribute to increasing production. This research aims to determine the dosage of potassium, and fish fertilizer is right for increased leek production. The research was conducted from January - March 2015 in the Berastagi experimental farm, with altitude ± 1340 meters above sea level; the soil type was andisol. Experiments using a randomized block design RBD factorial with three replications. The first factor is the dosage of potassium fertilizer K0 0 kg/ha, K1 100 kg/ha, K2 200 kg/ha, and K3 300 kg/ha. The second factor is dosage fish fertilizer I0 0 kg/ha, I1 500 kg/ha, I2 1000 kg/ha, and I3 1500 kg/ha. The leek variety was used is local variety. The results showed that there is an interaction between the potash and fish fertilizers on leek plant height. Application potash fertilizer K2O dosage of 200 kg/ha and fish fertilizer dosage of 1000 kg/ha can increase the leek plant height 56,98 cm. Application potash fertilizer K2O dosage of 200 kg/ha can increase the stem diameter, length of stems, length of leaves, and fresh weight per plant. Application fish fertilizer dosage of 1000 kg/ha can increase the stem diameter, leaves length, fresh and dry weight per plantp>Pemupukan organik banyak memberikan kontribusi pada perlindungan lingkungan dan masa depan kehidupan manusia serta menjamin keberlanjutan bagi agroekosistem dan kehidupan petani sebagai pelaku pertanian. Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga unsur hara sintetis, biomassa, dan energi dapat ditekan serendah mungkin serta mampu mencegah pencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan mendapatkan formulasi pupuk organik sumber daya lokal untuk budidaya sayuran kubis. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Berastagi dengan ketinggian tempat m dpl. dan jenis tanah Andisol. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai November 2015. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok RAK terdiri atas enam perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan yang diuji adalah A POC kirinyuh, B kotoran kelinci plus Kotciplus, C POC orok-orok, D POC kirinyuh + urin kelinci 1 1 v/v, E POC orok-orok + urin kelinci 1 1 v/v, dan F kontrol pupuk kimia sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik Kotciplus dapat memacu pertumbuhan dan hasil kubis lebih baik daripada pupuk kimia sintetis. Penggunaan pupuk organik Kotciplus dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman kubis sebesar 4,42%, lebar daun sebesar 4,78%, diameter krop sebesar 3,26%, bobot krop per tanaman sebesar 7,13%, dan produksi per plot sebesar 2,43% dibanding penggunaan pupuk kimia sintetis. Penggunaan pupuk organik dapat menekan serangan penyakit akar gada sebesar 19,06 – 57,01%, namun meningkatkan serangan hama 12,12 – 27,5% dari kontrol. Implikasi yang diperoleh adalah pupuk organik Kotciplus sangat cocok untuk budidaya kubis. Keywords Brassica oleracea var. capitata L.; Pupuk organik Abstract Organic fertilization contributes to the protection of the environment and the future of human life. Organic farming also guarantees the sustainability of the agro-ecosystems and the lives of farmers as agricultural factors. Local resources are used in a way that synthetic nutrients, biomass, and energy can be reduced as low as possible and be able to prevent environmental pollution. The aim of the research is to extract local resources of organic fertilizer for the cultivation of vegetable cabbage. The study was conducted in Berastagi Experimental Garden with less altitude of 1,340 m above sea level and type of soil Andisol. The research was conducted from August to November 2015. The design used was a randomized block design, consist of six treatments with five replications. The treatments tested were A LOF liquid organic fertilizer kirinyuh, B manure rabbit plus Kotciplus, C. LOF sunn hemp, D LOF kirinyuh + rabbit urine 1 1 v/v, E LOF sunn hemp + rabbit urine 1 1 v/v and F control synthetic chemical fertilizers. The results obtained are Natural Kotciplus fertilizer can stimulate the growth and yield of cabbage were better than synthetic chemical fertilizers. The use of natural Kotciplus fertilizer can increase the high growth cabbage, leaf diameter crop diameter the weight of the crop per plant and the production per plot 2, 43% compared to the use of chemical synthetic fertilizers. The use of natural fertilizers can suppress the attack of the clubroot disease by % to but increased pest attacks - of controls. The implication is that natural Kotciplus fertilizer is very suitable for cabbage cultivation.
Jikahanya menggunakan POP SUPERNASA maka 3/4 dosis disiramkan ke tanah sebelum tanam untuk pupuk dasar dan 1/4 dosis disiramkan ke tanah untuk pemeliharaan. Tweet. Oya pk mau nanya klo untuk cabe yg sdng berbunga bisa gk pk di semprotkn poc nasa+Harmonik. Oya trerus klo dicampur pupuk kimia mutiara NPK 16+16+16 bisa gk pak dn gmn cara
ABSTRAK Masalah yang dihadapi dalam pengembangan tnaman cabai adalah tingginya penggunaan pupuk anorganik ditingkat petani. Hal ini mendorong dilakukan penelitian yang menggunakan pupuk organik. Penelitian ini Bertujuan untuk menganalisis respon tanaman cabai merah pada penggunaan pupuk organik cair. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK, yang terdiri dari lima perlakuan yaitu pemberian pupuk organik cair masing-masing 50 ml, 60 ml, 70 ml, 80 ml, 90 ml per liter air dan kontrol yang diulang masing-masing 5 kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman dan jumlah daun berpengaruh nyata pada taraf Uji JBD 0,05 pada pengamatan umur 49 hari setelah tanam HST, pada perlakuan pupuk organik cair 70 ml memberikan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman dengan nilai 41,8 cm, dan parameter jumlah daun dengan nilai 191,8 helai, terhadap pertumbuhan tanaman. Parameter cabang produktif berpengaruh nyata pada perlakuan 50 ml, dengan nilai rata-rata tertinggi 21 unit, sedangkan umur berbungah paling cepat pada perlakuan 50 ml dengan nilai 35 HST dan paling lambat pada perlakukan 90 ml dengan nilai rata-rata 37,8 hari. Parameter rata-rata jumlah buah dan berat buah berpengaruh tidak nyata dengan memberikan rata-rata tertinggi pada 50 ml dengan nilai 30 buah dan 80 ml pada bobot berat buah dengan nilai 187 gr per pohon setiap polybag. Kata kunci Pertumbuhan; perkembangan; tanaman cabai; pupuk organik cair Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Galung Tropika, 7 1 April 2018, hlmn. 1 - 10 ISSN Online 2407-6279 ISSN Cetak 2302-4178 RESPON PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN CABAI MERAH Response To Various Dosage of Liquid Organic Fertilizer Application To Growth and Cultivation of Red Chili Makmur Email Fakutas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Sulawesi Barat Alamat Jl Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH., Talumung, Majene Sulawesi Barat Telepon/Fax 0422 22559, 270059 Magfirah Email magfirahmuchlis Prodi Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH., Talumung, Majene Sulawesi Barat Telepon/Fax 0422 22559, 270059 ABSTRAK Masalah yang dihadapi dalam pengembangan tanaman cabai adalah tingginya penggunaan pupuk anorganik di tingkat petani. Hal ini mendorong dilakukan penelitian yang menggunakan pupuk organik. Penelitian ini Bertujuan untuk menganalisis respon tanaman cabai merah pada penggunaan pupuk organik cair. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK, yang terdiri dari lima perlakuan yaitu pemberian pupuk organik cair masing-masing 50 ml, 60 ml, 70 ml, 80 ml, 90 ml per liter air dan kontrol yang diulang masing-masing 5 kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman dan jumlah daun berpengaruh nyata pada taraf Uji JBD 0,05 pada pengamatan umur 49 hari setelah tanam HST, pada perlakuan pupuk organik cair 70 ml membrikan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman dengan nilai 41,8 cm; dan parameter jumlah daun dengan nilai 191,8 helai, terhadap pertumbuhan tanaman. Parameter cabang produktif berpengaruh nyata pada perlakuan 50 ml nilai rata-rata tertinggi 21 unit, sedangan umur berbungah paling cepat pada perlakuan 50 ml dengan nilai 35 HST dan paling lambat pada perlakuan 90 ml dengan nilai rata-rata 37,8 hari. Parameter rata-rata jumlah buah dan berat buah berpengaruh tidak nyata dengan memberikan rata-rata tertinggi pada 50 ml dengan nilai 30 buah dan 80 ml pada bobot berat buah dengan nilai 187 gr per pohon setiap polybag. Kata kunci pertumbuhan; pekembangan; tanaman cabai; pupuk organik cair. ABSTRACT One problem faced on cultivation of Red Chili is extensive use of inorganic fertilizer on the farm level. This research is meant to analysis the respone of organic foliar fertilizer application to growth & cultivation of red chili plant. This research is meant to analysis response of Red Chili on use organic fertilizer. Method employed in this 2 Makmur dan Magfirah experiment is Random Group Design RGD, which consists of five treatments with each planting media supplied 50 ml, 60 ml, 70 ml, 80 ml, 90 ml per liter water and control, and repeating each media 5 times to meet total experiment of 30 units. The Research Result found that parameter of plant height and leaves quantitiy had a significant effect on test level of JBD 0,05 at observation age 49 days post planting HST showing a highest average result on treatments 70 ml consecutively with value cm in application of organic fertilizer;. Parameter of leaves quantity showed observation of ages 49 HST with highest average score 90 ml, namely sheet. Parameter of productive branch had a significant effect on treatment 50 ml with highest average score 21 unit, while the fastest age flowering is on treatment 50 ml with result 35 HST and the slowest is on treatment 90 ml with average result days. Parameter of average fruit quantity and fruit weight showed no significant effect and giving highest average on 50 ml with result of 30 fruits and 80 ml on the weight of the fruit with result of 187 gr per tree every polybag. Keywords growth; cultivation response; chili plant; organic foliar fertilizer. PENDAHULUAN Cabai merah Capsicum annum L. merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial. Cabai memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap juga memiliki nilai ekonomis tinggi yang banyak digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan industri makanan. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai dari produsen. Cabai merah merupakan salah satu komoditas dengan harga yang sangat berfluktasi, apalagi menjelang hari raya. Menurut Rans 2005, daerah sentra penanaman cabai di Indonesia tersebar di beberapa daerah mulai dari Sumatera Utara, Sulawesi Selatan. Produksi cabai merah yang dihasilkan rata-rata 841,015 ton per tahun. Pulau Jawa memasok cabai merah seMerah 484,36 ton sedangkan sisanya dari luar Jawa. Secara skala nasional rata-rata hasil per hektar masih tergolong rendah yaitu 48,93 kuintal per hektar dengan luas panen Merah 171,895 ha. Usahatani cabai yang berhasil memang menjanjikan keuntungan yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman cabai diperlukan keterampilan dan modal cukup memadai. Untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan diperlukan keterampilan dalam penerapan pengetahuan dan teknik budidaya cabai sesuai dengan daya dukung. Secara umum tanaman memerlukan unsur hara untuk pertumbuhan dan produksi yang baik. Tanpa ketersediaan unsur hara yang cukup dalam tanah maka pertumbuhan tanaman akan terlambat dan produksinya akan berkurang. Agar tanaman cabai merah tumbuh dengan optimal, maka pemupukan yang tepat dan benar sangat diperlukan. Pemupukan adalah salah satu paket teknologi yang mampu menaikkan produksi tanaman dan mempunyai peranan penting dalam peningkatan produksi tanaman. Hal ini mendorong dilakukan penelitian tentang respon penggunaan pupuk organik cair POC terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai merah. Respon Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan 3 Perkembangan Cabai Merah METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Desa Galung Lombok Kecamatan Tinambung Kab. Poewali Mandar, mulai April hingga Agustus 2017. Bahan dan Alat Adapun bahan yang digunakan adalah bibit cabai merah, tanah, pasir, pupuk kandang dengan jumlah yang sama sebanyak, pupuk organik cair sebanyak 1 botol, Bibit cabai merah. Tali rapiah polybag ukuran 30 x 40 cm, dari pengaman atau pagar, patok plot dan papan nama atau baliho. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, selan air, gembor, pisau, hand sprayer, meteran, kalkulator, alat tulis menulis dan timbangan analitik, kamera. Metode Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok RAK, yang terdiri dari lima perlakuan pemberian pupuk organik cair POC, yaitu kontrol tanpa perlakuan, 50 ml pupuk organik cair/liter air, 60 ml pupuk organik cair /liter air, 70 ml pupuk organic cair /liter air, 80 ml pupuk organik cair/liter air, dan 90 ml pupuk organic cair/liter air. Setiap perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 30 unit percobaan dan kontrol. Persiapan Media Tanam Media tanam berupa tanah diambil dengan kedalaman 15 cm, yang kemudian dihaluskan kemudian dicampur pasir dan pupuk kandang dengan komposisi 11, dimasukkan kedalam polybag yang berukurang 30 cm x 40 cm. Lalu diletakkan sesuai dengan denah percobaan dilapangan. Penanaman dan Pemeliharaan Sehari sebelum penanaman, dilaksanakan penyiraman media sampai jenuh. Dibuat lubang tanam 5-7 cm kemudian bibit cabai merah ditanam yang sebelumnya disiram dulu. Penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stress pada tanaman, selanjutnya pemberian label pada setiap media tanaman secara acak. Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman setiap hari pagi sore, pemasangan ajir bambu guna menopang tanaman agar berdiri tegak, tunas tunas muda yang tumbuh pada ketiak daun dihilangkan. Parameter Pengamatan 1 Tinggi tanaman cm. Pengamatan tinggi tanaman dilakukaan dengan cara mengukur batang utama tanaman dari atas permukaan media tumbuh sampai titik tumbuh setiap minggu. 2 Jumlah daun helai. Pengamatan dilakukan setiap minggu. 3 Umur tanaman saat berbunga hari. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung umur tanaman dari saat tanam sampai tanaman membentuk bunga. 4 Jumlah cabang produktif unit. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung jumlah cabang tanaman yang menghasilkan bunga dan buah. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 9 minggu setelah 4 Makmur dan Magfirah tanam atau tanaman telah mulai berbunga. 5 Jumlah Buah buah. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung Jumlah buah cabai merah yang dipanen dicatat setiap 5 hari sekali untuk 5 kali pemanenan. 6 Bobot Buah g. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung Cabai yang akan di panen ditimbang beratnya selama 5 kali panen dengan interval panen 5 hari sekali. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Tinggi Tanaman cm Hasil rata-rata jumlah daun tanaman cabai pada umur 49 HST dapat dilihat pada Tabel 1. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 70 ml per liter air umur 49 hari setelah tanam memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 41,8 cm terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, tetapi tidak berbeda sangat nyata dengan kontrol, 50 ml dan 60 ml. 2. Jumlah Daun helai Hasil rata-rata jumlah daun tanaman cabai pada umur 49 HST dapat dilihat pada Tabel 2. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 90 ml/l pada umur 49 hari setelah tanam memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 191,8 helai terhadap pertumbuhan jumlah daun tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol, 50 ml, 80 ml dan 90 ml. Respon Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan 5 Perkembangan Cabai Merah 3. Jumlah Cabang Produktif unit Hasil rata-rata jumlah cabang produktif dapat dilihat pada Tabel 3. Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 50 ml per liter air memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 25 unit terhadap jumlah cabang produktif, dan berbeda nyata dengan kontrol, 60 ml, 70 ml, 80 ml dan 90 ml pada taraf uji JBD 5%. 4. Umur Waktu Berbunga hari Hasil rata-rata waktu berbunga dapat dilihat pada Tabel 4. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 90 ml per liter air memberikan nilai rata-rata tertinggi 37,8 hari terhadap waktu berbunga dan berbeda nya pada 50 ml dan 60 ml, tetapi tidak berbeda nyata dengan 70 ml, 80 ml, dan kontrol. 5. Rata-rata Jumlah Buah unit Hasil rata-rata jumlah buah dilihat pada Gambar 1. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 50 ml per liter air memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 30 buah terhadap jumlah buah tanaman diikuti dengan perlakuan 70 ml, 60 ml, 90 ml dan 80 ml dan terendah pada kontrol dengan nilai 18 buah. 6. Rata-rata bobot Berat Buah gr Hasil rata-rata berat buah dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil rata-rata Jumlah Buah Cabai Merah menunjukkaan bahwa hasil tertinggi pada perlakuan 80 ml berbagai dosisi pupuk cair dengan nilai 187 gr perpohon perpolybag, diikuti Perlakuan 70 ml. 90 ml, 50 ml, 60 ml serta terendah pada kontrol dengan nilai 97 gr. 6 Makmur dan Magfirah Pembahasan Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 70 ml per liter air umur 49 hari setelah tanam memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 41,8 cm terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, tetapi tidak berbeda sangat nyata dengan kontrol, 50 ml dan 60 ml Tabel 1. Umur 49 HST pada perlakuan 70 memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 191,8 helai terhadap pertumbuhan jumlah daun tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol, 50 ml, 80 ml dan 90 ml Tabel 2. Hal ini di duga bahwa pemberian berbagai berbagai dosis pupuk organik cair yang berbeda pada tanaman cabai maka dapat Respon Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan 7 Perkembangan Cabai Merah memberikan dampak pertumbuhan yang berbeda terhadap tanaman cabai pula. Dalam produksi tanaman, suplai hara optimal biasanya dilakukan melalui pemupukan. Aplikasi pemberian pupuk yang rasional membutuhkan informasi jumlah hara yang tersedia dalam tanah serta status nutrisi pada jaringan tanaman. Penggunaan pupuk berimbang harus mempertimbangkan dua poin penting, yaitu dosis dan rasio nutrisi. Jika salah satu nutrisi hadir dalam jumlah besar mungkin akan menekan serapan dari beberapa nutrisi lain dan merugikan hasil panen. Nasaruddin & Musa 2012, produksi suatu tanaman ditentukan oleh kegiatan yang berlansung dalam sel dan jaringan tanam. Untuk mencapai jumlah produksi/hasil yang besar harus diusahakan agar pertumbuhan bagian tanaman mempunyai nilai ekonomis meningkat. Franklin dkk. 1991 Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan berlansung secara terus menerus sepanjang daur hidup, berlasung pada ketersediaan meristem, hasil assimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh Faktor luar seperti cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan Faktor dalam seperti genetic dan hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 90 ml per liter air memberikan nilai rata-rata tertinggi 37,8 hari terhadap waktu berbunga dan berbeda nyata pada kontrol dan 50 ml, tetapi tidak berbeda nyata dengan 80 ml dan 70 ml, dan paling rendah 50 ml selama 35 hari Tabel 3. Pada parameter ini menunjukkan yang paling cepat berbunga perlakuan 50 ml dosis 50 ml per liter air dan paling lambat pada perlakuan 90 ml per liter air, ini artinya bahwa respon tanaman dari berbagai dosis pupuk organik respon minimal, optimal, maksimal dan toksit. Hal ini penting diketahui untuk penggunaan pupuk berimbang harus mempertimbangkan dua poin penting, yaitu dosis dan rasio nutrisi. Jika salah satu nutrisi hadir dalam jumlah besar mungkin akan menekan serapan dari beberapa nutrisi lain dan merugikan hasil panen Nasaruddin & Musa, 2012. Perlakuan pemberian berbagai dosis pupuk organik cair dengan dosis 50 ml per liter air memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 25 unit terhadap jumlah cabang produktif, dan berbeda nyata dengan kontrol, 60 ml, 70 ml, 80 ml dan 90 ml Tabel 4. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk pada tanaman cabai maka memberikan pula berbagai jumlah pertumbuhan cabang yang berbeda. Tanaman yang sedang tumbuh, terlihat dengan adanya pembentukan organ-organ baru, misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman tumbuh pada kedua arah, akar ke bawah menuju ke bumi, sedangkan daun serta batang 8 Makmur dan Magfirah menuju ke atas. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda Lakitan, 1995. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 50 ml per liter air memberikan nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 30 buah terhadap jumlah buah tanaman cabai diikuti dengan perlakuan 70 ml, 60 ml, 90 ml serta 80 ml dan terendah pada kontrol dengan nilai 18 buah Gambar 1. Hasil rata-rata jumlah buah cabai merah menunjukkaan bahwa hasil tertinggi pada perlakuan dengan dosis 80 ml pupuk organik cair per liter air dengan nilai 187 gr, diikuti Perlakuan 70 ml, 90 ml, 50 ml dan 60 ml serta terendah pada kontrol dengan nilai 97 gr Gambar 2, ini terlihat bahwa pemberian pupuk organik cair dengan dosis yang berbeda memberikan pula respon hasil yang berbeda. Hal ini sejalan dengan Nurahmi dkk 2011, penggunaan pupuk organik merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produksi cabai. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar. Pupuk ini mengandung hara makro dan mikro esensial N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik. Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai. Hal ini sesuai Andayani 2007, yang menyatakan bahwa tumbuhan mempunyai suatu kisaran toleransi tertentu terhadap kondisi lingkungan. Oleh karena itu, sebahagian tanaman dapat berhasil tumbuh pada kondisi lingkungan yang beraneka ragam sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Manfaat dari pemberian pupuk cair organik adalah dapat merangsang pertumbuhan tunas baru serta sel-sel tanaman, memperbaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak, memperbaiki klorofil pada daun, merangsang pertumbuhan kuncup bunga, memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga dan memperkuat daya tahan pada tanaman. Menurut Kemas 2002, bahwa semua unsur hara mempunyai efek yang sama-sama merugikan pertumbuhan apabila kurang atau tidak tersedia bagi tanaman. Menurut Musnamar 2003, bahwa kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul dari pada pupuk anorganik. Namun penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik dibanding penggunaan pupuk anorganik. Selain itu penggunaan pupuk organik tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Pupuk organik mempunyai fungsi yang penting yaitu untuk menggemburkan lapisan tanah, meningkatkan populasi jasad remik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air, yang keseluruhannya dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk organik yang bermanfaat bagi peningkatan produksi Respon Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan 9 Perkembangan Cabai Merah pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sedangkan Sutedjo 2002, bahwa pupuk organik mampu menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan dikarenakan adanya bahan organik yang mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Hal ini sejalan dengan Syukur 2016, bahwa pemberian pupuk organik diperlukan untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna dalam proses penguraian bahan organik menjadi bahan yang tersedia bagi tanaman. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parameter tinggi tanaman dan jumlah daun berpengaruh nyata pada tarah Uji JBD 0,05 pengamatan umur 49 hari setelah tanam HST, dengan perlakuan pupuk organik cair 70 ml per liter air, memberikan hasil tinggi terhadap tinggi tanaman dengan nilai 41,8 cm dan jumlah daun 191,8 helai terhadap pertumbuhan tanaman. Parameter cabang produktif dan umur berbunga berpengaruh nyata pada berbagai perlakuan pupuk organik cair pada perlakuan 50 ml dengan nilai rata-rata jumlah cabang tertinggi 21 unit, dan umur berbungah paling cepat dengan nilai 35 HST dan paling lambat pada perlakuan 90 ml dengan nilai rata-rata 37,8 hari. Parameter rata-rata jumlah buah dan berat buah berpengaruh tidak nyata dengan memberikan rata-rata tertinggi pada 50 ml dengan nilai 30 buah dan 80 ml pada bobot berat buah dengan nilai 187 gr per pohon per polybag. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka di sarankan pada peneliti dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan uji coba langsung dilapangan produksi. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebaiknya menggunakan pupuk organik cair dengan dosis 50 ml dan 80 ml per liter air karena perlakuan ini memberikan hasil terbaik pada produksi tanaman cabai merah. DAFTAR PUSTAKA Andayani, K. 2007. Respons Selada Lactuca sativa L. Terhadap Pupuk Daun Plant Catalyst 2006. Skripsi Fakultas Pertanian Unsyiah. Banda Aceh. Nurahmi E., T. Mahmud & Sylvia Rossiana S. 2011. Efektivitas Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Cabai Merah. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, Jurnal Floratek 6 158 – 164. Franklin P., Gardner R., Brent Pearce., & Roger L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman. Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. Lakitan, B. 1995. Hortikultura I. Teori Budi Daya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 10 Makmur dan Magfirah Kemas A. H. 2002. Dasar-dasar Ilmu Raja GrafindoPersada. Jakarta. Musnamar, 2003. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta. Nasaruddin & Y. Musa. 2012. Nutrisi Tanaman. Masagena Press. Makassar. Rans. 2005. Cabai Capsicum spp. Sumber diakses 17 April 2016. Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. Syukur, M. 2016. 8 Kiat Sukses Panen Cabai Sepanjam Musim. Agromedia. Jakarta. ... Hal lain yang diduga menjadi penyebab tidak berpengaruh-nya PGPR terhadap berat basah tanaman bawang daun, diduga selain PGPR tanaman bawang daun memerlukan nutrisi tambahan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman itu sendiri dengan dosis yang sesuai agar pertumbuhan tanaman akan semakin baik seperti pupuk cair organik. sejalan dengan pendapat Makmur 2018 menyatakan bahwa penggunaan pupuk cair pada tanaman harus seimbang karena dapat mempengaruhi hasil panen, termasuk berat basah pada tanaman bawang daun. ...... Hal tersebut diduga belum optimalnya dosis yang diberikan antara kombinasi PGPR dan LCN yang diberikan sehingga hanya berpengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun. Sejalan dengan pendapat Makmur 2018 menyatakan bahwa penggunaan pupuk harus seimbang dengan memperhatikan sosis dan rasio nutrisi. Apabila salah satu nutrisi diberikan dalam jumlah yang banyak maka akan menekan penyerapan nutrisi yang lainnya dan berakipat pada kerugian atau tidak berpengaruh terhadap berat basah yang dihasilkan dan pertambahan ukuran lingkar batang semu tanaman bawang daun. ...Increasing agricultural crop production, especially onion, can be done by improving the optimal growing environment for plants. Plant roots can be optimized for the absorption of nutrients and water in the process of photosynthesis. One way that can be used is by applying Plant Growth Promoting Rhizobacteria PGPR. In addition to increasing the content of micro and macro elements in the soil can also support the growth of leek plants obtained by applying Pineapple Liquid Waste LCN made using bacterial isolation and can meet the needs of nutrients in plants. This study aims to determine the effect Plant Growth Promoting Rhizobacteria PGPR from Apus Gigantochola apus bamboo root and Pineapple Liquid Waste LCN fertilizer on the growth of leeks Allium fistulosum L., then the results of this study are treated as community information in the form of Leaflets. The method used in this study was an experiment using a Completely Randomized Design CRD system consisting of 4x4 factorials with 3 replications. Based on the results of calculations and data analysis, the results show that there is an effect of PGPR and LCN on the growth of scallions on the height and number of tillers per scallion plant family, but there is no influence on pseudo stem circumference and wet weight per scallion plant family, and the results of this study can be used as a source of public information in the form of leaflets with an average percentage included in good eligibility criteria.... Apabila unsur hara N tercukupi, maka hormon auksin akan terpacu untuk bekerja sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman. Makmur 2018 menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh kegiatan yang berlangsung dalam sel dan jaringan tanaman. Tanaman tumbuh subur apabila segala unsur hara yang dibutuhkan tersebut tercukupi atau tersedia dalam bentuk yang sesuai sehingga akan diserap. ...... POC fertilizer application for red chili plantations is carried out by contract farmers with a dose of 80 ml per liter of water so that the red chili crop contract farmers experience optimal growth. The fertilizer dosage given by farmers is by research conducted by Makmur & Magfirah 2018, that the growth of red chilies will be optimal in administering 50 ml and 80 ml POC fertilizer doses per liter of water. ...Diah AngreheniRahim DarmaL AsrulContract farming refers is to carry out the agreement between the buyer and the farmer to reduce risk for both parties. Red chili is rotten, damaged, and has a large shrinkage, causing production, quality and price risks. The study provide an empirical analysis of the impact of contract farming on chili cultivation and postharvest practice. The field survey was conducted in Magelang District as the one of the production centers of red chillies in West Java. Data collected from 40 farmers for contract and 45 farmers for noncontract. The results of the study indicated that the cultivation and post-harvest practices on contract farmers are better in quality, as well as in quantity compared to non-contract farmers. In contract farming, cultivation and post-harvest practices done by farmers are controlled by growers as representatives of the company. Tight control over the products produced by farmers generates not only for the better quality, but also the increase chili farm productivity. Contract farming is recomended to apply other agricultural commodities, specially for high risk commodity which has wid price fluctuation, high quality variation, and susceptible to climate HelgaHandoko Santoso Agus SutantoPepper cultivation has not been maximally empowered by the community because paprika chili will grow well at a temperature of 210C degrees Celsius to a temperature of 270C. This study aims to determine the effect of using compost and pumakal liquid fertilizer from pineapple waste on the growth of paprika chili from the results of article review. This research is a qualitative research with several articles related to the effect of liquid waste on the growth of paprika plants. Results Based on the research that has been done, there is a significant effect of using compost and pumacal liquid fertilizer from pineapple waste on the growth of chili chili is one of the strategic horticultural commodities in Indonesia. Improved cultivation technology is required to increase the production of red chili. This research aim to determines the optimal dosage of arbuscular mycorrhizal fungi AMF and the concentration of liquid organic fertilizer LOF to increase the growth and yield of red chili. The research was designed in a Factorial Randomized Complete Block. The first factor was mycorrhizae with three dosages levels 0, 5, and 10 g plant ⁻¹ . The other factor was liquid organic fertilizer with 4 level concentrations of 0, 5, 10, and 15 ml l ⁻¹ . The result shows that mycorrhizal inoculation increase the root absorption area. Liquid organic fertilizer increased nutrient sources for plants and improved the physical, biological, and chemical soil. Mycorrhizal inoculation and LOF improved the growth of red chili, there were plant height, number of branches, stem diameter, header width, and leaf area index. The yield components also increased the number of fruit, fruit length, fruit weight, and productivity. The highest productivity was resulted by the treatment of AMF 10 g plant ⁻¹ and 15 ml l ⁻¹ LOF t ha ⁻¹ , that was 33% higher than without Fatimah Batubara Agung Budi SantosoKhadijah El RamijaThe North Sumatera province has the fifth largest goat population in Indonesia after Central, East, Lampung and West Java. Meanwhile, solid and liquid goat manures have great potential as a source of organic fertilizer. Therefore, this study aims to examine the potential of goat manure as a source of organic fertilizer and its role in improving soil quality, growth and crop production. The data were collected from the Central Bureau of Statistics and the results of previous studies. Furthermore, the potential of goat manure was calculated by multiplying the total goat population in North Sumatra by the goat manure production /head/day and converted to one year. The parameter measured was the total goat population in North Sumatera, goat manure production/head/day, and the covered agricultural land area. The results showed that goat manure only fulfilled of the agricultural land area in North Sumatera. In addition, the case study in Deli Serdang District showed that the application of goat manure compost with biourine and balanced inorganic fertilizers increased red chilies’ productivity by 46%. Therefore, it was concluded that the potential of goat manure as organic fertilizer is still very low. Pauliz Budi HastutiThe purpose of this study was to determine the effect of various concentrations of liquid organic fertilizer from market waste on the growth and N uptake of oil palm leaves seedlings in pre-nursery. This experiment used a completely randomized design with ten replications. There were eight treatments namely 15%, 25%, 35%, 45%, 55%, 65%, chemical fertilizer NPKMg and urea as control and solid compost. The results showed that the application of liquid organic fertilizer at concentrations of 35% to 45% and solid compost gave the highest stem diameter and N uptake of oil palm leaves. The application of liquid organic fertilizer from a concentration of 25% to 45% and solid compost gives the highest dry weight and leaves of oil palm seedlings. Application of liquid organic fertilizer with a concentration of 45% to 65%, solid compost, or chemical fertilizer produces the highest amount of Selada Lactuca sativa L. Terhadap Pupuk Daun Plant CatalystK AndayaniAndayani, K. 2007. Respons Selada Lactuca sativa L. Terhadap Pupuk Daun Plant Catalyst 2006. Skripsi Fakultas Pertanian Unsyiah. Banda Aceh. Nurahmi E., T. Mahmud & Sylvia Rossiana S. 2011. Efektivitas Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Cabai Merah. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, Jurnal Floratek 6 158 I. Teori Budi Daya dan Pasca Panen. Raja Grafindo PersadaB LakitanLakitan, B. 1995. Hortikultura I. Teori Budi Daya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada. Ilmu Raja GrafindoPersadaA H KemasKemas A. H. 2002. Dasar-dasar Ilmu Raja GrafindoPersada. Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar SwadayaE I MusnamarMusnamar, 2003. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya, 2005. Cabai Capsicum spp. Sumber diakses 17 April dan Cara Pemupukan. Rineka CiptaM M SutedjoSutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Selada Lactuca sativa L. Terhadap Pupuk Daun Plant Catalyst 2006. Skripsi Fakultas Pertanian UnsyiahK AndayaniAndayani, K. 2007. Respons Selada Lactuca sativa L. Terhadap Pupuk Daun Plant Catalyst 2006. Skripsi Fakultas Pertanian Unsyiah. Banda Aceh.
PUPUKDAN DOSIS. Pupuk NPK Booster, pupuk ini memiliki kandungan N 12%, P 6%, K 22% dengan tambahan unsur yang sangat baik untuk perkembangan tanaman yaitu MgO (magnesium oxide) 3%. Pupuk KNO3 Putih, pupuk ini dipilih karena memiliki kandungan kalium (K2O) yang cukup tinggi yaitu 45%, sebagaimana telah kita ketahui bahwa pupuk dengan kandungan Ketikaberumur 10 hst, 20 hst (dosis diencerkan menjadi 200-300 ml per tangki dan diaplikasikan ke arah tanaman); Hentikan aplikasi saat tanaman padi sudah mengeluarkan bunga; Sebagai dekomposer untuk jerami padi dan pupuk kandang (dosis 5 Liter per 1 ton). Silakan baca juga: Daerah-Daerah Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia. Seorang
Sebagaipupuk aditif / perlengkapan pupuk tunggal / majemuk, untuk tanaman perkebunan, holtikultura, tanaman hias dan tanaman pangan. Mencukupi kebutuhan unsur hara mikro pada tanaman yaitu unsur boron, Zinc, Mangan, cuprum, molybdenum dan magnesium. Dosis dan anjuran: Tanaman sayuran = 5 - 10 kg/hektar; Tanaman holtikultura = 5 - 10 kg/ hektar
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis dan dosis pupuk cair organik pada tanaman cabai merah. Penggunaan jenis dan dosis pupuk yang tepat akan mempengaruhi Namun informasi tentang pengaruh jenis dan dosis pupuk organik cair untuk memperoleh hasil panen yang optimal belum pernah dilakukan di Merauke. Oleh karena
A A'YUNI, Annisa Qurota (2021) Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Frekuensi Pemupukan Daun terhadap Kerontokan dan Kualitas Buah Jeruk Chokun. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman. ADNAN, Rivan Taufiq (2021) Pengaruh Abu Sekam Terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Tiga Varietas Padi Gogo Terinfeksi Rhizoctonia solani. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.PemanfaatanAir Kelapa dan Limbah Cair Ampas Tahu sebagai Tambahan Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Cabai Hibrida (Capsicum Annum L) ( Edsu, 2008. Jogjakarta: Pustaka DAFTAR PUSTAKA Uji Efektifitas Campuran Pupuk Organik Dan Hayati Mikorhiza (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelegkeng Pingpong (Nephelium longanum).
Ժቺքሾ ζυρочጯш
ዉрол ηаቯыл
Βиσοդуዎус ፎ фոጏኆጁሖкем цιхоቦузի
Οφ имеζ ջуч заклናвሐኀθ
Εпιброյиቯи врυла
ፕ ጺ жኾዐамуսолу
Уንο кեс ጼчυстխչа εнаψ
Թաсвуслիх апዐ
ቾипип ոхуሲիւ еሽυ
Katakunci: Tanaman cabai merah keriting (Capsicum annuum L.), pupuk organic cair, kulit pisang raja PENDAHULUAN Salah satu jenis pupuk organik yang dapat aman bagi kesehatan dan dapat dimanfaatkan yaitu pupuk organic cair. Penggunaan pupuk cair terhadap tanaman berarti bukan hanya memupuk tanaman saja namun sekaligus menyiram tanamantidakmenunjukkan adanya interaksi antara pupuk organik cair dan dosis pupuk NPK terhadap variabel pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi hanya pada variabel jumlah bunga jantan yang muncul pada setiap tanaman (Tabel 1). Tabel 1. Pengaruh pupuk organik cair dan dosis pupuk NPK (15:15:15) terhadap jumlah bunga jantan tanaman mentimun.Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan tunas lateral dan bunga terhadap pertumbuhan dan hasil terung.Penelitian mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 3 x 3 yang diulang tiga kali.Berikanpupuk dasar ( N-P-K 16-16-16 ), dengan dosis 40 gr per tanaman, taburkan secara merata di bedengan ( sesuaikan dengan jumlah tanaman perbedeng ), contoh : 1 bedeng berisi 100 tanaman berarti jumlah N-P-K yang ditabur dibedengan tersebut, 40 gr x 100 = 4000 gr, atau 4 kg N-P-K berikan 3 hari sebelum tutup mulsa.
BacaJuga : Pupuk Organik Terbaik Untuk Tanaman Cabe Anda Aturan Pemupukan Cabe Rekomendasi Toko Pertanian Indonesia. A. Alat pengenceran adalah drum dengan volume 200 liter. B. Untuk pemupukan cair ( kocor ) dengan dosis 250 ml / tanaman atau satu kali buka alat kocor. C. Jarak lubang pupuk adalah 20 Cm dari pangkal tanaman.
Infojual pupuk kalium cair untuk ± mulai Rp 23.000 murah dari beragam toko online. cek Pupuk Kalium Cair Untuk ori atau Pupuk Kalium Cair Untuk kw sebelum mem. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Pupuk Organik Cair Untuk Buah Kelengkeng [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 55.000: Pupuk Nutrisi Cair